Entah apa yang terjadi dengan
bangsa ini, tidak politik hukum pun ikut terlibat. Mungkinkah ini adalah petaka, atau ini hanya pembalasan atas kekesalan semata. Yang jelas ini tidak
patut untuk diteruskan.
Polisi adalah salah satu lembaga
penegak hukum di Indonesia, begitupun KPK (Komisi Pemberantas Korupsi). Kedua-duanya
memiliki tujuan yang sama yakni menegakkan kebenaran tetapi memiliki cara yang
berbeda.
Apa yang kita lihat dan apa yang
kita saksikan saat ini, sungguh seperti sebuah panggung hiburan. Ramai diliput
media, diperbincangkan di berbagai forum, menjadi tema perdebatan lain lain
sebagainya.
Polisi menangkap petugas KPK atas
dasar kasus suap namun sebelumnya pernah terjadi KPK menangkap anggota polisi
atas kasus rekening gendut. Mungkin gak sih kalau KPK menangkap anggota KPK,
atau polisi menangkap anggota polisi. Seharusnya tidak mungkin, tetapi bisa
saja mungkin.
Seharusnya tidak mungkin karena
polisi dan KPK adalah sama-sama lembaga penegak hukum yang artinya mereka harus
bebas dari kasus hukum, tetapi
mungkin saja ini bisa terjadi namun akan sangat langka, bahkan mungkin ini akan menjadi suatu peristiwa yang langka. Kalau bahasa gaulnya sih, jeruk makan jeruk. Seharusnya disini kebenaran benar-benar dibuktikan, mereka harus mau menangkap, mengusung sampai tuntas kasus mereka sendiri jika anggota mereka ada yang terlibat hukum.
mungkin saja ini bisa terjadi namun akan sangat langka, bahkan mungkin ini akan menjadi suatu peristiwa yang langka. Kalau bahasa gaulnya sih, jeruk makan jeruk. Seharusnya disini kebenaran benar-benar dibuktikan, mereka harus mau menangkap, mengusung sampai tuntas kasus mereka sendiri jika anggota mereka ada yang terlibat hukum.
Tetapi apa yang kita saksikan. KPK
malah mengkap anggota polisi, KPK menyelidiki kasus atas anggota polisi ini
bahkan sampai tuntas. Yang jadi pertanyaan, kenapa polisi tidak mau menyelidiki
kasus anggotanya sendiri?, kenapa polisi tidak mau mengungkap kasus anggotanya
sendiri?, mungkinkah karena yang terjerat kasus adalah atasannya. Jika pangkatnya
masih rendah, bisa saja, namun karena pangkatnya sudah tinggi, mungkin sulit. Tetapi
bukan itu intinya, dimana akredible polisi sebagai penegak hukum jika tidak
mampu menggali kasus atas anggotanya sendiri, kenapa malah kasus ini ditemukan
oleh lembaga lain.
Selanjutnya, seaakan menimbulkan
kesan pembalasan. Kali ini ramai dibicarakan di media, polisi mengangkap
anggota KPK atas tuduhan suap. Kali ini pertanyaanya bukan kenapa KPK tidak
bisa menampilkan kasus atas anggotanya, tetapi bagaimana polisi mengusung kasus
ini. Jangan sampai ini didasari atas emosi dengan tujuhan hanya ingin membalaskan
dendam atas anggotanya.
Karena hampir tidak mungkin KPK
tangkap KPK atau polisi tangkap polisi, maka terjadilah kawin silang. KPK
tangkap Polisi, Polisi tangkap KPK.
Apapun alasannya, tolong kedua
lembaga ini adalah harapan besar masyarakat untuk menegakkan keadilan dan
kebenaran. Jika mereka tidak bisa mengurusi rumah tangganya sendiri, lalu
bagaimana anda mengurusi kami sebagai rakyat.
Peduli Suara Rakyat
Oget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk lebih baik kedepannya.