Sabtu, 25 Mei 2013

Aksi Konvoi Yang Membudaya



Seakan menjadi budaya aksi cora-core yang dulakukan oleh para muda mudi yang baru lulus SLTA di sekitar kita. Aksi Konvois selama ini dipandang sebagai salah satu cara untu merayakan kelulusan mereka yang baru saja lulus dari SLTA, padahal apalah artinya semua ini.
Aksi Konvoi
Dibeberapa tempat di Indonesia, polisi sudah berjaga-jaga untuk aksi konvoi yang akan dirayakan oleh anak-anak SLTA yang akan merayakan kelulusannya. Bahkan, dari beberapa pihak sekolahpun menghimbau untuk tidak merayakan kelulusannya dengan melakukan aksi konvoi.
Aksi konvois identik dengan
motor-motoran, trek-trekan dijalanan, baju putih abu-abu yang dicorat-coret dengan pilox yang warna warni. Pasalnya, aksi ini kerap kali meresahkan warga sekitar karena dianggap membahayakan orang lain. Selain itu, aksi konvoi ini juga dianggap membahayakan aktifitas lalu lintas serta menyebapkan kemacetan.
Selama ini, aksi konvoi seakan sudah menjadi budaya di kalangan siwa siswi yang merayakan kelulusan SLTA. Akan kah hal ini terus-terusan berlanjut, dengan aksi yang tak jelas, merayakan terhadap kelulusan seakaan itu adalah akhir dari perjuangan mereka. Padahal kalau di tilik lebih dalam, apalah yang didapat dari aksi konvoi ini selain hanya bersenang-senang yang membuka peluang untuk kemaksiatan yang lebih besar.
Ini bukanlah akhir dari perjalanan, bukan pula akhir dari perjuangan. Tiga tahun di SLTA tidak ada jaminan sama sekali masa depan cerah bagi Anda yang merayakan konvoi. Bisa jadi sekarang Anda tertawa setelah merayakan konvoi, tapi besok anda akan menangis tidak bisa masuk PT yang Anda harapkan.
Sekali lagi, perlukah aksi konvoi ini dipertahankan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar anda. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk lebih baik kedepannya.