Nasip Diperantauan

Dimanapun kau berada kawan, sebenarnya kita sama saja, kita sama-sama merantau. Dan ini adalah nasip-nasip tragis hidup di ladang orang, numpang di pekarangan orang, lewat di halaman orang dan kadang harus mendengar ocehan yang tak menentu.

ESCA Action in Malioboro Yk

Mulai dari yang paling terasa yaitu makanan. Jika mereka masih galau karena ditinggal pacar, jika mereka masih galau diselingkuhin dan yang lainnya, lain halnya dengan aku. Aku galau memikirkan apa yang akan aku makan nanti malam. Kasian sekali cacing-cacing di perutku, menanti tak pasti, menunggu yang tak menentu. Berharap ada sebutir beras yang sudah dimasak jadi nasi, lewat didalam pertuku.

Hal lain yang memprihatinkan untuk seorang perantau adalah sakit. Dimana-mana yang namanya sakit memang tidak enak, tidak sedap dan tidak bisa dinikmati. Bersyukurlah untuk kita semua yang masih dikaruniai kesehatan. Masalahnya, kalau sakit diladang orang, kita hanya bisa pegang selimut berharap ada yang datang ketuk pintu dan mau membawa kita berobat. Ada, bukannya tidak ada tapi tentu tidak seperti di rumah.

Lain lagi, yaitu tempat tinggal. Kalau musim kemarau bagus, menderitanya

pas musim hujan. Tidak cukup satu ember untuk menampung genteng yang bocor itu. Belum lagi duluar, halaman kos sudah berantakan sekali. Berbaur dengan sampah yang berceceran.

Oh, nasip hidup di ladang orang.

Tapi jangan salah, semua ini menajdi cerita indah menjalani hidup. Berharap bisa memetik pelajaran dari setiap hal yang dijalani. Pahit manit kehidupan, lika liku perjalanan, diperantuan, semuanya lengkap coy. Kamu mesti coba yang satu ini.

Ayo, yang sedang duduk manja di rumahnya, yang lagi tidur-tiduran di atas kasur empuknya, yang sedang nonton TV sambil makan kacang, keluar dari gerbang rumahmu dan take action. Saatnya mewujudkan semua mimpi yang telah anda bayangkan.

Make it real.